Tangsel - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan kembali melahirkan inovasi baru dengan menghadirkan sistem berbasis elektronik bagi masyarakat, khususnya para pendonor darah.
Inovasi anyarnya kali ini, yakni berupa pembaharuan lembar donor menjadi kartu elektronik yang dapat digunakan oleh seluruh anggota dan para pendonor.
Peluncuran tersebut berlangsung di Kantor Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangsel, Senin (6/6). Dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan.
Dalam kesempatannya, Pilar mengapresiasi dan menyambut baik dengan hadirnya kartu berbasis elektronik yang akan membantu para pendonor. "Ini akan memudahkan pendonor karena akan mengetahui kapan terakhir kali melakukan donor darah, dan adanya kartu ini tidak perlu lagi isi-isi formulir untuk melakukan donor darah." ujar Pilar.
Lebih lanjut Pilar menjelaskan bahwa setiap hari PMI menerima informasi bahwa masih banyak rumah sakit yang mengajukan permohonan darah. Dan jumlahnya terus bertambah.
”Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami selaku pemerintah berusaha untuk memberikan fasilitas agar PMI bisa memberikan sosialisasi mengenai pentingnya melakukan donor darah, ” ujarnya.
Ditambahkan bahwa sebagai salah satu pemangku kepentingan di Kota Tangsel, dirinya melakukan donor darah. Dengan harapan bisa berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan darah di rumah sakit.
Selain itu, dengan mencontohkan hal yang baik, dia berharap ASN juga bisa ikut berpartisipasi dan bisa memberikan contoh yang baik. Dan memberikan motivasi kepada masyarakat.
”Masyarakat perlu diedukasi. Terutama mendonorkan darah membuat sirkulasi atau sistem kerja organ tubuh semakin baik, ” tutup Pilar.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany menerangkan, kartu berbasis elektronik ini diluncurkan agar dapat memudahkan para pendonor.
Kartu ini akan menggantikan lembar manual jadwal donor yang biasa dibawa setiap kali hendak mendonorkan darah.
"Kalau pengalaman saya, kadang-kadang kalau mau donor kita lupa kapan terakhir mendonorkan darah. Padahal ada ketentuan yang mengatur kapan saatnya kita boleh mendonorkan darah kembali. Nah nanti bisa dilihat dengan kartu ini, " terang Airin dalam peluncuran tersebut.
Airin mengatakan, kartu ini akan menyimpan berbagai data yang dibutuhkan oleh setiap pendonor. Mulai dari golongan darah, nama pendonor, hingga jadwal donor darah.
"Jadi ini menyimpan data. Makanya penting, dari kartu yang dulu manual sekarang bisa terintegrasi menjadi kartu elektronik, " imbuhnya.
Kartu elektronik ini, kata Airin, juga memiliki sejumlah fitur. Seperti barcode yang akan diintegrasikan ke dalam sistem digital.
"Jadi akan memudahkan kita jika ingin mendonorkan darah, bisa di Tangsel, atau kabupaten/kota lainnya. Lalu bisa dimasukan ke dalam aplikasi handphone, karena biasanya kartu suka ketinggalan, tapi kalau handphone kan biasanya enggak akan ketinggalan, " ujar mantan Wali Kota Tangsel dua periode tersebut.
Dengan inovasi barunya ini, Airin berharap agar animo masyarakat untuk mendonorkan darahnya dapat meningkatkan kembali.
"Jadi kalau teman-teman ada yang belum punya, sampaikan, silakan datang ke kita (Kantor PMI) ya, " ungkapnya.
Kepala UDD Kota Tangsel, Suhara Manullang menambahkan bahwa di Banten, baru ada tiga wilayah yang menerapkan dan menyediakan kartu elektronik ini.
"Untuk di Provinsi Banten ini, baru ada 3 yang sudah menerapkan kartu elektronik ini. Termasuk Kota Tangsel, " paparnya.
Bersamaan dengan peluncuran Kartu Elektronik tersebut, PMI Kota Tangsel juga melakukan kick off atau langkah perdana dalam penyerahan sebanyak 7.700 kantung darah dalam rangka peringatan HUT RI, 17 Agustus 2022 mendatang. (Hendi)