Menyisakan 5 Finalis, Sayembara Desain Bunderan Maruga Memasuki Tahap Akhir Penjurian

    Menyisakan 5 Finalis, Sayembara Desain Bunderan Maruga Memasuki Tahap Akhir Penjurian

    TANGSEL - Sayembara desain kawasan Bunderan Maruga yang diadakan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel), akhirnya kini telah memasuki tahap akhir penjurian.

    Proses penjurian tahap II kali ini, dilakukan secara terbuka. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jumat (30/9/2022).

    Dalam tahap ini, terdapat lima finalis dengan karya terbaik yang lolos dari tahapan sebelumnya. Kelimanya, kini harus mempresentasikan karyanya tersebut di hadapan para dewan juri.

    Sementara tahap penjurian, dilakukan oleh kedua dewan juri kehormatan, yakni Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan.

    Serta dewan juri profesional yang terdiri dari Arsitek Profesional Tanah Air, Yori Antar dan Budi Pradono, Juri Akademisi, Bachtiar Fauzy, Juri dari IAI Provinsi Banten, Viernanda Yoga Pribadi, dan terakhir Juri Budayawan asli Tangsel, Ridwan Saidi.

    Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, kelima finalis yang lolos hingga tahap ini merupakan peserta dengan karya yang terbaik.

    Bagi Benyamin, seluruh finalis adalah pemenang atas sayembara ini.

    "Mereka telah melewati rangkaian seleksi yang ketat, baik administrasi ataupun karya. Lima finalis ini dipastikan akan menjadi pemenang, baik juara 1-3 dan juara harapan, " ungkap Benyamin.

    Setelah tahap ini berlalu, nanti akan tiba saatnya tahapan pengumuman pemenang. Pengumuman tersebut, nantinya akan dilakukan di malam puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangsel, November mendatang.

    Orang nomor satu se-Tangsel itu pun mengapresiasi seluruh karya dan peserta yang telah berpartisipasi dalam perhelatan sayembara ini.

    "Tidak hanya lima karya finalis saja, namun 24 karya lainnya yang telah menuangkan segala ide, konsep, dan gagasan desain bangunan Bunderan Maruga untuk menjadi salah satu etalase kota yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern dan religius, yang menjadi pusat dunia perdagangan dan jasa, " terangnya.

    Sayembara ini, kata Benyamin, merupakan implementasi yang dilakukan guna mewujudkan kota yang cantik.

    "Bunderan Maruga akan kita jadikan landmark, jadi tempat nongkrong anak-anak muda, dan sebagainya. Sehingga ke depan diharapkan Tangsel sebagai kota baru. Bukan Bunderan Maruga saja, hasil karya lainnya akan kami terapkan, aplikasikan, " tuturnya.

    Senada dengannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, sebelum terkumpul menjadi lima finalis pada akhir penjurian ini, terdapat sederet tahapan yang telah dilalui para peserta.

    "Jumlah peserta aktif yang mendaftar ada sebanyak 108 peserta terhitung sampai tanggal 2 september 2022 pukul 23.59 WIB. Lalu jumlah peserta yang mengumpulkan karya, baik soft file dan hard file secara lengkap sebanyak 29 peserta yang masing-masing mengirimkan empat lembar gambar ukuran A1, berikut juga video animasi karya masing-masing terhitung sampai dengan 18 September 2022, " papar Wahyu.

    Tahapan terus berlanjut hingga penyeleksian administrasi pada 19-21 September 2022 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup oleh panitia gabungan.

    "Lalu tanggal 22-24 September telah dilaksanakan penjurian tahap 1 secara tertutup oleh lima dewan juri profesional untuk menentukan dan memperoleh lima finalis yang masuk dalam penjurian tahap dua atau secara terbuka pada hari ini. Pengumuman para finalis dilaksanakan pada hari Sabtu 25 September melalui website sayembara dan media sosial, " lanjut Wahyu.

    Ia berharap, sayembara ini dapat menghasilkan karya desain yang ciamik dan diterima oleh masyarakat. Sehingga, ke depan bangunan kawasan Bunderan Maruga dapat menjadi ikon kebanggaan warga Tangsel.

    "Semoga penjurian tahap dua ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun dan memperoleh hasil yang mampu mewakili konsep desain yang ideal bagi Kota Tangsel, khususnya kawasan Bunderan Maruga yang menjadi ikon dan ke depan menjadi pusat pemerintahan Kota Tangsel, " harapnya.

    Sementara, Direktur PT. Propan Raya, Yuwono Imanto sebagai pihak pelaksana teknis, menuturkan bahwa sayembara Bunderan Maruga yang diinisiasi oleh Pemkot Tangsel ini menjadi yang paling spesial dan memiliki nilai yang tinggi.

    Termasuk jika dibandingkan sederet sayembara yang telah dijalaninya selama ini.

    "Bagi kami, sayembara ini walaupun scope-nya bukan kementerian, tetapi punya nilai yang istimewa, karena sayembaranya ini adalah sayembara kawasan. Ini yang luar biasa. Diharapkan, dapat menghasilkan desain kawasan yang bisa menjadi identitas atau menjadi landmark, monumen yang luar biasa, " katanya. (Red)

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Polsek Metro Kebayoran Baru Amankan Sekelompok...

    Artikel Berikutnya

    Kongres Advokat Indonesia Tangsel Jaring...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Polres Tangsel Amankan 17 Pelaku Curanmor, Salah Satunya Beraksi di 33 TKP
    Sambangi Pos Kamling, Bhabinkamtibmas Polsek Pondok Aren Ajak Masyarakat Ciptakan Kondusivitas Menjelang Pilkada 2024

    Ikuti Kami