Lima Perwakilan Sekolah BERHATI Binaan CSR Bidang Pendidikan Sinarmas Land Hadiri kegiatan Workshop Budidaya Maggot

    Lima Perwakilan Sekolah BERHATI Binaan CSR Bidang Pendidikan Sinarmas Land Hadiri kegiatan Workshop Budidaya Maggot

    TANGSEL - Tim CSR Sinarmas Land bidang pendidikan menggandeng komunitas Depo Maggot Tangsel (Penggiat lingkungan) yang mana Mentornya juga merupakan Penyuluh maggot DLH kota Tangerang Selatan dalam rangka menggelar Workshop Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) di Balai Warga, Rukun Warga 12 Perumahan Pondok Payung Mas, Kel. Cipayung, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Rabu (17/01/2024).

    Hadir dalam acara tersebut, Penyuluh Maggot DLH Andi Wijaya/Hendra, Section Head CSR Education & Literacy Trapsilo Hari Wibowo, staf CSR Education & Literacy Rahmat Ananda Margiyanto, Afiatul Ummah beserta jajarannya, ketua RW 12 Perumahan Pondok Payung Mas Wawan Ridwan, serta peserta workshop antara lain perwakilan dari SMPN 12 Tangsel Heri Mulyana/M. Pahrudin, MA Nurul Falah Pagedangan Sri Kustanti, SMPN 1 kemiri Tangerang Muhammad Jamsari/Mukti Hartani, SMPN 4 Curug Tangerang Bambang/Purwaningsih, PPM RW 12, PKK RW 12 dan staf kelurahan Cipayung.

    Section Head CSR Education & Literacy SML Trapsilo Hari Wibowo menyampaikan, hari ini Kita mengundang perwakilan sekolah-sekolah terutama para guru untuk memberikan program bantuan sekolah, bentuk bantuannya yang related dengan kurikulum sekolah BERHATI (Berkarakter Hijau, Sehat, dan Inovatif)/mendukung kurikulum merdeka dalam bentuk kegiatan Workshop Budidaya Maggot.

    Kurikulum BERHATI ini mengajarkan pengolahan sampah organik dan non organik salah satunya dilakukan penambahan informasi melalui biokonversi maggot bsf dan cara pemanfaatannya khusus untuk siswa dan para gurunya.

    "Sekolah yang sudah bermitra dengan Tim Pusat Penggerak Sekolah Berhati (berkarakter hijau, sehat dan inovatif) ini yang diutamakan menerima program Bantuan Sekolah dari CSR Sinar Mas Land, sebanyak 43 sekolah yang telah terseleksi meliputi wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang menerima manfaat bantuan sekolah dengan jenis bentuk bantuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan sekolahnya tersebut (Saung Baca, Bank Sampah, Alat Biopori dan Media komposter, Budidaya Anggur, dan Budidaya Maggot), khusus untuk program Budidaya Maggot sendiri itu diikuti oleh sebanyak 5 sekolah, " ucapnya.

    Harapannya, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan dibidang pendidikan terutama dalam hal pengembangan kapasitas tenaga didik melalui kegiatan P5 ini untuk sekolah agar bisa mengimplementasikan ini dengan baik dan mendapat informasi tambahan dan juga akan menjadi nilai tambah untuk sekolah sehingga sekolah tersebut akan menjadi lebih berkualitas.

    Pembinaan tidak hanya lepas dari workshop saja, tetapi kami juga melakukan pendampingan mulai dari pembuatan rumah maggot hingga proses pelaksanaan budidaya hingga panen. Pendampingan kami lakukan bersama dengan narasumber (Andi Wijaya) teknisnya adalah melakukan kunjungan selama pendampingan sampai proses panen, " ungkap Trapsilo Hari wibowo.

    Dalam sambutannya Narasumber yang juga merupakan penyuluh maggot DLH kota Tangsel (Andi Wijaya) menyampaikan bahwa Kegiatan Workshop budidaya maggot ini sangat positif khususnya berkaitan dengan pengelolaan sampah organik melalui biokonversi maggot bsf ditengah kondisi permasalahan sampah di Indonesia dan di tangerang raya khususnya, komposisi sampah yang saat ini hampir 60% didominasi oleh sampah organik, maka kegiatan Workshop budidaya maggot ini akan menjadi sangat penting khususnya diadakan untuk sekolah-sekolah adiwiyata yang memang konsen dibidang lingkungan dan persampahan tentunya.

    "Saya juga sangat mengapresiasi atas apa yg telah dilakukan oleh Tim CSR SML bidang Pendidikan melalui kegiatan ini, semoga SML tetap konsisten terhadap kegiatan lingkungan khususnya pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah, " ungkapnya.

    Ditempat yang sama Purwaningsih kepala sekolah SMPN 4 Curug Tangerang, mengatakan Luar biasa dari workshop budidaya maggot ternyata banyak keuntungan makanannya sampah organik, Jadi kalau memelihara maggot bisa menekan sampah organik dan ini sejalan dengan keinginan kami untuk menekan sampah sekolah, " pungkasnya. (Hendi)

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Hadir di Musrenbang Kelurahan Pamulang Timur,...

    Artikel Berikutnya

    Kantah Tangsel Serahkan PTSL 2023 untuk...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Polres Tangsel Amankan 17 Pelaku Curanmor, Salah Satunya Beraksi di 33 TKP
    Sambangi Pos Kamling, Bhabinkamtibmas Polsek Pondok Aren Ajak Masyarakat Ciptakan Kondusivitas Menjelang Pilkada 2024

    Ikuti Kami